Sifat Keterampilan Interpersonal
Rangkuman Chapter 1
SIFAT
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
Perspektif
Historis
Efek perilaku pada pencapaian tujuan
Menurut
Oshagbemi (1988), manusia secara konsisten meremehkan jumlah waktu yang dihabiskan
untuk interaksi tatap muka. Ada pula indikasi mengenai betapa seriusnya kita
meremehkan perilaku kita terhadap perilaku orang lain. Contohnya pada suatu
kelompok memiliki banyak anggota berpengetahuan, tetapi anggota-anggotanya
tidak percaya diri akan pandangan mereka, sehingga orang yang dapat campur
tangan atau memberi pengetahuan yang relevan untuk tugasnya yang mampu
berkontribusi penting dalam kelompok tersebut.
Pentingnya interpersonal
skills
Menurut
Mangham (1986), orang yang paling sukses adalah yang melakukan kehidupan sosial
tingkat tinggi dengan tingkat keterampilan yang lebih tinggi daripada yang kita
kelola.
Interpersonal skills sebagai perilaku yang diarahkan pada tujuan
Keterampilan
interpersonal mencakup keterampilan interaktif, keterampilan orang,
keterampilan tatap muka, keterampilan sosial, dan kompetensi sosial.
Keterampilan interpersonal dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diarahkan
pada tujuan yang dipakai interaksi tatap muka untuk membawa tentang keadaan
yang diinginkan.
Pendekatan untuk mempelajari interaksi
interpersonal
Dalam literatur manajemen, fokusnya adalah hubungan dengan atasan, bawahan, rekan, pelanggan dan pemasok. Dalam literatur pendidikan, fokusnya adalah pada hubungan guru-murid dan dalam literatur pekerjaan sosial, perkawinan, keluarga dan hubungan sejenis. Berscheid (1994) mengamati bahwa mengamati bahwa ini telah menyebabkan situasi di mana matriks pengetahuan hubungan interpersonal retak di sepanjang garis jenis hubungan. Bahkan dalam konteks tipe hubungan tertentu, studi keterampilan interpersonal telah dipengaruhi oleh beragam pendekatan konseptual.
Dalam literatur manajemen, fokusnya adalah hubungan dengan atasan, bawahan, rekan, pelanggan dan pemasok. Dalam literatur pendidikan, fokusnya adalah pada hubungan guru-murid dan dalam literatur pekerjaan sosial, perkawinan, keluarga dan hubungan sejenis. Berscheid (1994) mengamati bahwa mengamati bahwa ini telah menyebabkan situasi di mana matriks pengetahuan hubungan interpersonal retak di sepanjang garis jenis hubungan. Bahkan dalam konteks tipe hubungan tertentu, studi keterampilan interpersonal telah dipengaruhi oleh beragam pendekatan konseptual.
- Pendekatan perilaku
Honey
berargumen karena tiap aspek perilaku terbuka dapat diamati, maka semua
perilaku dapat dikategorikan. Sembilan kategori yang dapat dipakai untuk
memantau perilaku dan untuk memberi dasar praktis untuk berperilaku. 9 kategori
itu : mencari ide, mengusulkan, menyarankan, membangun, menolak, mendukung, menyatakan
kesulitan, memcari klarifikasi,
mengklasifikasikan/menjelaskan/menginformasikan.
- Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif
pada interaksi sosial menekankan pada kognisi sebagain panduan perilaku.
- Pendekatan transaksional untuk interaksi sosial
Interaksi sosial
dapat dipandang sebagai transaksi dimana masing-masing interaksi mencari hasil
yang memuaskan. Leary (1957) berargumen bahwa orang termotivasi
untuk berperilaku terhadap orang lain dengan cara memperoleh jenis perilaku
yang diinginkan yang saling melengkapi untuk mereka sendiri.
Model keterampilan sosial Argyle
Argyle
(1994) berpendapat bahwa dalam setiap pertemuan sosial, individu memiliki
rencana atau tujuan yang mereka coba wujudkan melalui koreksi terus-menerus
dari kinerja sosial mereka dari reaksi orang lain. Urutan perilaku yang terjadi
dalam interaksi sosial dipandang sebagai keterampilan motorik, dan kinerja
sosial dikenal sebagai serangkaian respon motorik.
Hargie
(1997) memperluas model Argyle untuk mengambil akun yang lebih eksplisit dari
beberapa fitur interaksi sosial, termasuk sifat transaksional mereka. Perhatian
diberikan pada:
- Sifat interaksi timbal-balik dan tujuan kedua pelaku interaksi
- Fakta bahwa umpan balik dating dari respon orang itu sendiri maupun orang lain
- Pengaruh emosi dan kognisi pada persepsi, interpretasi, dan perencanaan respon
- Hubungan timbal-balik antara tujuan dan factor mediasi
- Pengaruh konteks orang-situasi sementara orang dan situasi itu penting, merupakan interaksi keduanya memiliki dampak besar
Pendekatan
transaksional untuk interaksi sosial yakni perilaku yang diarahkan pada tujuan
yang digunakan seseorang dalam berinteraksi tatap muka untuk mweujudkan keadaan
yang diinginkan.
Sumber :
Hayes, J. (2002). Interpersonal Skills at Work. New York: Routledge
Oleh : Ghaida Azzahra
(4519210067)
Comments
Post a Comment